Posts Tagged ‘IN VITRO’
MENGENAL KULTUR JARINGAN
Posted 16 December 2008
on:- In: pendidikan
- 5 Comments
Ini adalah tulisan saya yang pertama, Adi Suyono, Amd. ini adalah nama dan gelar pertama saya. Lulusan UNSOED-Purwokerto dengan jurusan Agribisnis Pertanian, dan keilmuan Teknologi Benih. Saat ini saya akan sedikit menyinggung tentang Kultur Jaringan. Kata ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat umum, apalagi anak-anak sekolah yang mengkhususkan belajar di SMK Pertanian. mari kita sedikit membahas tentang apa sich sebenarnya kultur jaringan itu,,,,,??? n mengapa kultur jaringan itu bisa menbantu kita dalam menghijaukan bumi kita yang tercinta……..(waduh molai seriun niccccchh).
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut dengan tissue culture, weefsel cultuus atau gewebe kultur. Kultur jaringan adalah budidaya, dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. maka, kultur jaringan berarti: membudidayakan suatu jaringan tanaman memjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan atau bididaya in-vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam botol yang aseptik sehingga bagian sel-sel tersebut dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Kultur jaringan menggunakan dasar teori sel seperti yang dikemulakan oleh Schleiden dan Schwann. Menurut mereka sel mempunyai kemampuan otonom ( mampu tumbuh mandiri), bahkan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel, dari bagian manapunsel tersebut diambil, apabila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai akan tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.
Kegunaan kultur jaringan: 1. Produksi bibit dalam skala besar; 2. Produksi bibit tanaman yang menpunyai sifat unggul; 3. Produksi bibit tanaman yang bebas virus; 4. Produksi bibit metabolit sekunder; 5. Pelestarian plasma nurfah yang hampir punah; 6. Membantu mempercepat pemuliaan tanaman; 7. Rekayasa genetika tanaman.
Teknik kultur jaringan menuntut syatar-syatar tertentu yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya: 1. Laboratorium yang aseptik serta alat kerja yang mendukung; 2. Tenaga kerja yang terampil. (dengan latar belakang ilmu-ilmu dasar seperti: botani, fisiologe tumbuhan, kimia, fisika ZPT dan beberapa cabang ilmu lain yang memdukung); 3. Pemilihan eksplan yang baik; 4. Penggunaan media yang sesuai dengan jenis kultur; 5. Keadaan yang aseptik serta pengaturan udara yang baik.
Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih mudaagar mudah tumbuh. Bagian yang mudah tumbuh ini yaitu bagian meristem (organ tanaman yang sifat pertumbuhannya agresif). Misalnya daun muda, ujung akar, ujung akar, keping biji dll.